CHALLENGES AND TRANSFORMATIONS OF PRIMARY EDUCATION TEACHING IN THE 21ST CENTURY - SEMINAR INTERNASIONAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 

Seminar internasional adalah kegiatan yang rutin dlaksanakan setiap 2 tahun sekali. Kegiatan ini mengundang pemateri dari luar Indonesia. Seminar kali ini mengundang pemateri dari Thailand, Singapura dan dari Indonesia sendiri. Seminar Internasional tahun ini mengangkat tema “Challenges And Transformations Of Primary Education Teaching In The 21st Century” alasan tema ini diangkat adalah  melatarbelakangi permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan yaitu banyaknya tenaga pendidik yang tidak memenuhi standar kriteria pengajar yang baik. Antusias masyarakat PGSD sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan kali ini, terlihat dengan jumlah peserta yang mengikuti mencapai 953 peserta. Seminar Internasional ini bertujuan menambah pengetahuan mahasiswa PGSD dalam bidang pendidikan sebagai bekal kelak ketia terjun di masyarakat, menambah pengtahuan tentang tantangan dalam pendidikan di abad 21, dan memacu peserta seminar untuk berfikir bagaimana solusi serta transformasi dalam pendidikan Indonesia. Seperti seminar  pada umumnya seminar yang diseleggarakan oleh HIMADIGSAR (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dengan dibantu para dosen ini juga memiliki subtema antara lain :

  • Masalah pendidikan saat in dalam pendidikan Sekolah Dasar
  • Memiliki kemampuan berbahasa dalam pendidikan Sekolah Dasar
  • Pengembangan dan implementasi pengajaran dalam pendidikan Sekolah Dasar
  • Inovasi mengajar dalam pendidikan Sekolah Dasar
  • Kurikulum dan pembelajaran pendidikan Sekolah Dasar
  • Profesionalisme guru pendidikan Sekolah Dasar
  • Penggunaan ICT dalam pendidikan dan pembelajaran di pendidikan Sekolah Dasar

 

Dari ketujuh subtema diatas akan digunakan oleh pemakalah pendamping sebagai topik penelitian. Acara dimulai pukul 07.00 WIB diawali dengan materi dari Jonathan Rante Carreon, PhD AppLing, PhD Ling dari Huachiew Chalemprakiet University , Thailand ). Pada materi pertama Bapak Jonathan Rante menyampaikan tenang kemampuan yang harus dimiliki tenaga pendidik diabad 21. Diabad 21 tentunya calon tenaga pendidik harus memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaanya, bukan hanya karena mencari penghasilan namun harus ada komitmen yang kuat dalam memajukan pendidikan Indonesia, dan yang paling penting adalah kualitas dari calon pendidik yang garus terus ditingkatkan. Materi kedua disampaikan oleh Materi kedua disampaikan oleh IbuDra.Itje Chodidjah,M.Adari Universitas Pendidikan Indonesia. IbuDra.Itje Chodidjah,M.A menyampaikan materi tentang betapa pentingnya literasi bagi generasi muda, terutama untuk para calon pendidik terkhusus guru SD. Literasi sangatlah penting karena gerakan membaca dan menulis ini bukan hanya bekutat pada bidang bahasa namun juga pada bidang-bidang ilmu lainnya. Melihat tingkat minat baca Indonesia yang sangat rendah maka geakan liteasi sangatlah penting untuk geneasi muda sekarang. IbuItje juga menyampaikan betapa pentingnya. Disini  peran guru SD dalam membentuk karakter anak bangsa. Materi ketiga disampaikan oleh Assoc.Prof.Rita Elaine Silver dari National Institute of Education, Singapore. Materi yang disampaikan adalah literasi sama seperti materi kedua. Prof.Rita menekankan bahwa literasi adalah senjata yang harus dimiliki oleh calon pendidik di abad 21 ini. Sepeti yang kita ketahui literasi adalah budaya membaca dimana membaca disini tidak sekedar membaca, namun memahami agar membaca menjadi kegiatan yang bermakna. Pada kegiatan membaca terdapat tahapan-tahapan yang dilalui, yaitu High-Level Processes-Teaching Problems, High- Level Processes-Teaching Solution, High-Level Processes-Innovation. Dalam tahapan-tahapan tersebut guru harus memahami beul apa yang harus dilakukan dalam setiap tahapan. Agar kegiatan membaca menjadi lebih bermakana dan menyenangkan bagi peserta didik. Pada setiap materi yang telah disampaikan oleh ketiga pematei diharapkan dapat meubah pola pikir peserta Seminar bahwa masih banyak bekal yang harus disiapkan untuk menghadapi tantangan-tantangan diabad 21.